Sebelum kita menggali perbedaan antara NIB dan NIB berbasis risiko, mari kita kenali keduanya terlebih dahulu.
NIB (Nomor Induk Berusaha)
NIB adalah singkatan dari Nomor Induk Berusaha. Ini adalah nomor identifikasi yang diberikan kepada setiap badan usaha di Indonesia. NIB adalah hal yang sangat penting karena digunakan untuk memulai dan mengelola bisnis Anda di Indonesia. Dengan memiliki NIB, Anda secara resmi terdaftar sebagai badan usaha yang sah di negara ini.
NIB Berbasis Risiko
NIB Berbasis Risiko adalah jenis perizinan berusaha yang didasarkan pada tingkat risiko dari kegiatan usaha yang dijalankan. Ini berarti bahwa izin yang diperlukan untuk bisnis tertentu akan bergantung pada seberapa besar risiko yang terlibat dalam bisnis tersebut. Ini adalah langkah yang diterapkan untuk mengkategorikan bisnis berdasarkan sejauh mana risiko yang mungkin terjadi.
Perbedaan Utama antara NIB dan NIB Berbasis Risiko
Sekarang, mari kita fokus pada perbedaan utama antara NIB dan NIB Berbasis Risiko:
1. Pendekatan Izin
- NIB: NIB adalah nomor identifikasi yang diperlukan oleh setiap badan usaha. Ini adalah tahap awal dalam memulai bisnis di Indonesia dan digunakan untuk mendaftarkan bisnis Anda secara resmi.
- NIB Berbasis Risiko: NIB Berbasis Risiko adalah pendekatan yang lebih khusus. Izin yang diperlukan akan bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan sejauh mana risiko yang terlibat. Ini berarti bahwa beberapa bisnis mungkin memerlukan izin yang lebih ketat daripada yang lain.
2. Kategorisasi Bisnis
- NIB: NIB tidak membedakan jenis bisnis atau risiko yang terlibat. Ini adalah nomor identifikasi standar untuk semua badan usaha.
- NIB Berbasis Risiko: NIB Berbasis Risiko membedakan bisnis berdasarkan tingkat risiko yang mungkin terjadi. Beberapa bisnis mungkin termasuk dalam kategori risiko tinggi, sementara yang lain termasuk dalam risiko rendah.
3. Proses Perizinan
- NIB: Proses perolehan NIB umumnya lebih sederhana dan lebih cepat karena itu hanya tentang memperoleh nomor identifikasi.
- NIB Berbasis Risiko: Proses perizinan berbasis risiko akan lebih rumit karena bisnis harus memahami dan memenuhi persyaratan khusus sesuai dengan tingkat risiko yang mereka miliki.